intan indira
Rabu, 18 April 2012
Minggu, 15 April 2012
NASKAH FILM
PUTRI EMBUN
Intan Indira Pustikasari
11.23.009
STMIK Bina Patria Magelang
2021
PUTRI EMBUN
Written By Intan Indira P
Cp.Intan Indira
P
STMIK
Bina Patria
Jl.Raden saleh No.2
Magelang,Jawa
tengah,Indonesia
Copyright by Intan Indira P
All Right
Reserved
SINOPSIS
PUTRI EMBUN
Pagi masih berselimut gelap .Sinar
Rembulan mulai redup diantara kerlap-kerlip bintang ,yang mulai lelah
berkedip.Putri Embun yang sedari tadi termangu memandangi keheningan pagi itu ,
cepat-cepat meraih kantong ajaib di tangannya. Ia harus beradu cepat dengan
Matahari, yang sebentar lagi bangun dari tidurnya . Ditebarkannya serbuk embun
di permukaan Bumi. Butir-butir embun menempel di dedaunan, tanah,dan rumput.
Membawa kesegaran tersendiri ,bagi seisi alam. Usai menjalankan tugasnya, Putri
Embun beristirahat diatas pucuk pohon cemara. Menikmati keindahan sisa malam.
Namun ,rona merah di kaki langit menyadarkan Putri Embun untuk segera kembali
ke Istana Langit.
Setibanya di pintu Istana Langit,
Putri Embun sadar kantong ajaibnya tertinggal di Bumi. Ah..gawat…! Pasti
Baginda Raja Langit akan menghukumnya.
Benar saja, Baginda Raja murka
mendengar kantong ajaib milik Putri Embun bias tertinggal di Bumi.
“Kamu ceroboh,Putri Embun…!” bentak
Raja Langit marah. “Untuk kesalahanmu, kau harus dihukum. Cari kantong ajaib
itu sampai dapat .Selama berada di Bumi Kau tidak boleh menggunakan
kesaktianmu. Kau hanya akan ditemani oleh beberapa serangga !!” Kata Raja Langit.
Dengan perasaan sedih,Putri Embun
harus menjalani hukumannya. Saat diturunkan ke Bumi, ia hanya ditemani
kunang-kunang,lalat,dan lebah.
“Tidak usah bersedih Putri Embun. Kami akan
menemenimu, sampai kantong ajaib itu
diketemukan kembali,” hibur kunang-kunang.
“Benar Putri, kalau kamu terus
bersusah hati, bagaimana bias menemukan kantong ajaibmu?” timpah lebah.
“Yap…Setuju.Tidak ada gunanya
bersedih hati,” sahut lalat yang mengekor di belakang.
Putri Embun tersenyum kecil. Hatinya
terharu melihat kesetiaan para pengawal kecilnya.
Tanpa mengenal lelah, sepanjang hari
Putri Embun dan para pengawalnya terus berjalan, mencari kantong ajaib. Mereka
harus melewati lereng
bukit,hutan,menyisir sungai, dan terkadang perkampungan penduduk. Namun
,kantong ajaib yang mereka cari belum ditemukan juga.
Siang itu, rombongan Putri Embun
melewati Padang bunga. Kelelahan dan rasa lapar mulai menderanya.
“Aku lapar….” rintih Putri Embun.
Mendegar keluhan itu, lebah, lalat dan kunang-kunang saling berpandangan. Tapi,
bagaimana mereka mendapatkan makanan, sedangkan di tempat itu tidak ada pohon
buah-buahan?
“Di sini tidak ada buah-buahan,
Putri,” kata kunang-kunang. Putri Embun diam membisu. Wajahnya Nampak pucat.
“Bertahanlah, Putri. Aku akan
berutsaha mencari makanan untukmu,” ujar lebah cemas. Lebah kemudian terbang di
antara bunga-bunga yang bermekaran. Sesekali, tubuhnya hinggap di atas kelopak
bunga.
“Minumlah madu ini Putri,” kata
lebah sambil meminumkan madu untuk Putri Embun. Tak lama kemudian Putri Embun
kembali segar dan siap melanjutkan perjalanan pencarian.
Ketika hendak melanjutkan
perjalanan, ternyata lalat tidak ada diantara mereka . Saat dicari, ternyata
lalat sedang asyik menyantap bangkai tikus.
“Lalat…..,bangkai tikus itu kotor.
Kamu tidak boleh memakannya,” tegur Putri Embun menahan marah.
“Ah, masa bodohh Putri……Perut saya
lapar…!”balas lalat tidak mau disalahkan.
Putri Embun hanya menghela nafas
panjang. Rasanya ,tidak ada gunanya menasehati lalat yang keras kepala itu.
Lebah dan kunang-kunang hanya diam. Sudah hafal dengan tingkah buruk lalat.
Malam mulai menjelang. Walau
demikian, Putri Embun tidak ingin manghentikan perjalanannya. Dia ingin segera
menemukan kantong embunnya kembali.
“Kalian boleh istirahat. Tidurlah di pundakku. Aku
akan meneruskan perjalanan,” ucap Putri Embun kepada pengawalnya, yang tampak
kelelahan.
Namun, kunang-kunang tidak tega
membiarkan Putri Embun berjalan dikegelapan malam. Dibuatnya bor kecil dan di
kaitkan di punggungnya.
“sekarang, Putri bias melanjutkan
perjalanan dengan tenang,” ucap kunang-kunang, disambut sunyum lebar Putri
Embun.
Dengan cahaya dari bor kecil
kunang-kunang, Pmbun menghentikan langkahnya. Diantara rumpun ilalang,
dilihatnya benda kecil berkilau.
“Teman-teman , aku mendpatkan kembali
kantong ajaibku…..!” teriak Putri Embun kegirangan.
Dengan membawa kantong ajaib, Putri
Embun kembali ke Istana Langit . Baginda Raja Langit menyambutnya dengan
gembira. Dan para serangga yang
mendampingi Putri Embun, mendapatkan ganjaran.Kunang-kunang, tubuhnya bias
bercahaya setiap malam. Lebah bias sepuasnya menikmati manisnya madu
bunga-bunga. Sedangkan Lalat , harus menerima kenyataan pahit tinggl dan makan
ditempat kotor.
Kini , pagi terasa lebih indah dan
sejuk dengan butir-butiran embun..!@*
SINOPSIS PUTRI EMBUN
1.
Ext.LANGIT – Pagi Hari
Terlihat
pagi berselimut gelap, sinar rembulan mulai meredup diantara kerlip-kerlip
bintang.
PUTRI EMBUN
(muncul
dan cepat-cepat meraih kantong ajaibnya ditangan dan menebarkan serbuk embun ke
permukaan bumi)
CUT TO :
2.
Ext.LEMBAH YANG INDAH-Pagi hari
Terlihat
serbuk embun menempel di dedaunan, tanahm dan rumput membawa kesegaran.
PUTRI EMBUN
(beristirahat
di puncak pohon cemaran menikmati keindahan sisa malam)
Terlihat
rona merah dikaki langit
PUTRI EMBUN
(berdiri
dari posisi istirahatnya)
Oh
tuhan ….. Aku harus segera kembali ke istana langit.
CUT TO :
3.
Ext.PINTU ISTANA LANGIT – Pagi Hari
Putri
embun sadar kantong ajaibnya tertinggal di Bumi.
PUTRI EMBUN
(terlihat
cemas)
Ah
gawat !!!!! pasti Baginda Raja akan menghukumku. Bagaimana ini …..?!
Baginda
Raja menghampiri putri Embun
BAGINDA RAJA
(menatap
Putri Embun)
Ada
apa Putri Embun ? Kenapa kau terlihat cemas begitu ?
PUTRI EMBUN
(bersujud
di depan Baginda Raja memohon ampun)
Ampun
Baginda Raja, hamba minta maaf kantong ajaib hamba tertinggal di Bumi.
BAGINDA RAJA
(sambil
berbalik badan & marah)
Kamu
ceroboh Putri …..!!!! kau harus dihukum ! Cari kantong ajaibmu sampai dapat !
dan selama kau di bumi, kau tidak boleh menggunakan kesaktianmu, Ingat itu !!!!
Tapi kau hanya akan ditemani oleh beberapa serangga !
PUTRI EMBUN
(dengan
perasaan sedih)
Iya
Baginda Raja, hamba siap menjalani hukuman ini !
(terlihat
Putri Embun berjalan meninggalkan depan Baginda dan siap diturunkan ke Bumi
ditemani kunang-kunang, lebah dan lalat)
CUT TO :
4.
Ext.LEMBAH – Siang hari
Putri
Embun, Kunang-kunang, lebah dan lalat telah tiba di bumi di sebuah lembah
KUNANG-KUNANG
(beterbangan
di depan wajah Putri Embun)
Tidak
usah bersedih Putri Embun kami akan menemanimu hingga kantong ajaib itu ditemukan.
LEBAH
(beterbangan
di depan wajah Putri Embun)
Benar,
Dewi kalau kau bersusah hati bagaimana bisa menemukan kantong ajaibmu ?
LALAT
(mengekor
dibelakang lebah)
Yap,
setuju ! tidak ada gunanya bersedih hati.
PUTRI
EMBUN
(tersenyum
kecil dan terharu)
Iya,
terimakasih atas kesetiaan kalian ……
Tanpa
mengenal lelah, sepanjang hari Putri Embun dan pengawalnya terus berjalan
mencari kantong ajaib, melewati lereng bukit, hutan, sungai sampai perkampungan
penduduk namun kantong ajaib belum diketemukan.
CUT TO :
5.
Ext.PADANG BUNGA-Siang Hari
Putri
Embun dan pengawalnya kelelahan dan merasa lapar.
PUTRI EMBUN
(Lemas,
tangannya memegangi perut)
Aku
lapar …….
(Lebah,
kunang, kunang, lalat berpandangan memikirkan bagaimana mendapatkan makanan,
sedangkan tak ada pohon buah di tempat ini)
KUNANG_KUNANG
(sambil
melihat Putri Embun yang diam, membisu dan wajahnya pucat)
Disini,
tidak ada buah-buahan putri……
LEBAH
Bertahanlah
Putri ….. ! Aku akan berusaha mencari makanan untukmu !
Lebah
terbang diantara bunga-bunga yang bermekaran, sesekali tubuhnya hinggap di atas
kelopak bunga.
LEBAH
(meminumkan
madu ke mulut Putri)
Minumlah
madu ini Putri ……..!
Tak
lama kemudian tubuh Putri Embun kembali segar dan siap melanjutkan pencarian.
Tapi ternyata lalat tidak ada diantara mereka.
PUTRI EMBUN
(Sambil
mencari lalat, ternyata sedang asyik menyantap bangkai tikus)
Lalat…..,
bangkai tikus itu kotor, kamu tidak boleh memakannya !!!!!
LALAT
(asyik
menikmati santapannya) Ah ….. masa bodoh putri, perutku lapar !
(Putri
Embun menghela napas panjang, berpikir tak ada gunanya menasehati lalat yang
keras kepala)
(Lebah
dan kunang hanya diam, sudah hafal dengan tingkah buruk lalat)
CUT TO :
6.
Ext. JALAN PENUH RUMPUN ILALANG – Malam
Hari
Malam
sudah dating putrid embun tetap tidak ingin menghentikan perjalanan.
PUTRI EMBUN
Kalian
boleh beristirahat. Tidurlah kalian dipundakku. Aku akan meneruskan perjalanan.
Kunang-kunang
tidak tega membiarkan Puti Embun berjalan di kegelapan. Ia membuatkan bor kecil
untuk Putri.
KUNANG-KUNANG
(sambil
mengikatkan bor ke punggungnya)
Sekarang,
putri bisa melanjutkan perjalanan dengan tenang.
(Putri
Embun menyambut dengan senyum lebar)
Putri
Embun tiba-tiba menghentikan langkahnya diantara rumpun ilalang
PUTRI EMBUN
(melihat
benda kecil berkilau dan berteriak kegirangan)
Teman-teman,
aku mendapatkan kembali kantong ajaibku ……!
(para
pengawal Putri bersorak gembira)
Lalu
Putri Embun & para pengawalnya dengan membawa kantong ajaib kembali langit.
CUT TO :
7. Ext
.ISTANA LANGIT – Malam hari
Putri
EMbun dan pengawalnya sampai di Istana di sambut gembira oleh Baginda Raja
Langit
BAGINDA RAJA
(bersorak
riang gembira)
Akhirnya
kau mendapatkan kembali kantong ajaibmu putri …..aku sangat senang sekali !
PUTRI EMBUN
(bersorak
riang gembira)
Iya
Baginda Raja, Hamba telah berhasil menemukan kantong ajaib ini ……..
Yeeee
……..
(semua
penghuni istana bersorak-sorak gembira)
Para
serangga yang mendampingi putri mendapat ganjaran. Kunang-kunang tubuhnya bisa
bercahaya setiap malam. Lebah dapat sepuasnya menikmati manisnya madu bunga-bunga,
sedangkan lalat harus menerima kenyataan pahit tinggal & makan di tempat
kotor.
Pagi
lebih indah dan sejuk dengan butir-butir Embun.
End
Kamis, 05 April 2012
Langganan:
Postingan (Atom)